Senin, 07 April 2014

Second Case "Mike The Headless Chicken"

Apakah kalian tau pernah mendengar Mike The Headless Chicken????

Jadi menurut kalian apakah itu Fact ato Hoax???

Nah sekarang saya akan membahas berita tentang si Ayam ajaib ini!!!

Sebenarnya berita tentang Mike adalah berita benar....memang Mike si ayam ini benar-benar hidup 'TANPA KEPALA'

Tetapi banyak yang mengatakan kalau berita ini adalah berita HOAX atau TIDAK BENAR...

Mike berasal dari ayam Ras Wyandotte,ras ayam Wyandotte ini di temukan pada 1870-an,ras ayam yang satu ini berasal dari USA dan Australia

Jika mau tau lebih banyak tentang ras Wyandotte baca di sini

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Wyandotte_(chicken)

Kembali ke Mike

Mike menetas pada April 1945 tepatnya di Fruita,Colorado,ia bertahan hidup selama 18 bulan walaupun kepalanya sudah di potong sampai putus....

Ceritanya seperti ini

Pada 10 September 1945,seorang petani bernama Olsen Lloyd yang berasal dari Fruita,Colorado sedang menyiapkan makan malam untuk ibu mertuanya,jadi ia pergi keluar rumahnya bersama istrinya untuk memilih seekor ayam untuk di potong,ia memilih seekor ayam jantan berumur lima setengah bulan bernama Mike.lalu Lloyd menyembelih Mike,akan tetapi kapak Lloyd tidak mengenai Vena Jugularis Mike...alhasil membuat sebagian otak dan telinga Mike tidak putus

Berita mengenai Mike mulai menyebar dan Mike mulai menjadi terkenal....

Pada 1947,saat perjalanan pulang dari tournya Mike mulai terdesak pada tengah malam,Olsen tanpa sengaja meninggalkan makanan serta suntikan pembersih di pertunjukan sebelumnya,dan akhirnya nyawa Mike tak dapat tertolong

Setelah Mike banyak sekali muncul ayam tanpa kepala yang lain tapi hanya bertahan 1-2 bulan

Untuk membaca lebih lengkap tentang Mike silahkan baca

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Mike_the_Headless_Chicken

www​.miketheheadlesschicken.org/history

Jadi berita itu memang benar adanya bukanlah HOAX...jadi kalau ada yang bilang HOAX jangan di percaya dulu...jadi

So Case Closed!!

The First Case "Pesan 'Anti Muslim' muncul dalam grafis logo Coca-cola (No Muhammad, No Makkah) !!"

Isi Kabar yang beredar di masyarakat :

"Gambar grafis pada logo Coca-Cola menunjukkan bahwa jika dibalik maka akan menunjukkan bahasa arab yaitu "LA MOHAMMAD, LA MECCA". Yang berarti NO MUHAMMAD NO MAKKAH."

Link beritanye nih vroh :

http://m.forum.detik.com/mengungkap-pesan-anti-islam-di-balik-logo-coca-cola-t433122.html

http://razya4greatlife.blogspot.com/2012/05/rahasia-bejat-dibalik-logo-coca-cola.html?m=1

Dan masih banyak lagi

Beberapa pihak tidak bertanggung telah mengarahkan sebagian orang untuk percaya bahwa salah satu merk minuman dingin terkenal yaitu Coca-Cola dapat diterjemahkan jadi "No Mohammed, No Mekkah " dalam bahasa Arab saat tulisan "Coca-Cola" tersebut dibalikan lalu dibaca dari arah kiri ke kanan akan terlihat seperti tulisan arab yang berbuny "La Mohammad,La Macca" yang berarti No Muhammad,No Makkah

Apakah berita yang tersebar itu benar adanya? Berikut penelusuran saya...

Berita tersebut "TIDAK BENAR". The Coca-cola Company juga sudah membantah kabar miring tersebut. The Coca-cola Company menyatakan bahwa Merek Coca-Cola diciptakan pada tahun 1886 tepatnya Atlanta, Georgia. Dimana pada waktu waktu dan tempat tersebut hanya sedikit orang yang memiliki pengetahuan mengenai bahasa Arab (disana).

"Ah, bisa saja Coca-cola pura-pura membantah berita tersebut!!!", sebagian orang pasti akan berkata seperti itu. Tetapi mari kita telusuri lebih dalam lagi, apa saja fakta yang ada di balik semua ini...

Pihak The Coca-cola Company telah mengkonfirmasi kepada beberapa Pihak terkait :

Tuduhan mengenai 'penyinggungan' Merek Dagang Coca-cola tersebut telah dibawa ke hadapan sejumlah ulama senior Muslim di Timur Tengah, mereka turut juga membantu untuk meneliti secara ter-perinci dan turut membantah rumor yang beredar di masyarakat tersebut.

Selama akhir tahun 1990-an, sebuah komite khusus dari pihak yang berwenang di Arab Saudi, dengan para wakil-wakil dari Kementerian Urusan Islam (Ministry of Islamic Affairs), Departemen Dalam Negeri (the Ministry of the Interior) dan Departemen Perdagangan (the Ministry of Trade), dibentuk untuk meninjau rumor yang beredar tentang rumor logo Coca-Cola tersebut. Panitia (komite) menetapkan bahwa TIDAK ADA DASAR YANG KUAT untuk tuduhan-tuduhan palsu yang tersebar di masyarakat tersebut, dan bahwa merek dagang Coca-Cola tidak mengandung arti ataupun sesuatu hal-hal yang bersifat dan berbau untuk memfitnah Islam.

Baru-baru ini, pada Mei tahun 2000, Grand Mufti of Al-Azhar (lembaga terkemuka di dunia Islam), Sheikh Nasr Farid Wassel, mengatakan bahwa "merek dagang tersebut tidak melukai Islam atau umat Islam secara langsung maupun tidak langsung. "

Selain itu, Sheikh Nasr Farid Wassel juga menyatakan bahwa "Islam bertentangan dengan penyebaran rumor kosong (palsu) dan kebohongan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi (fitnah), baik untuk kepentingan publik maupun pribadi."

Link untuk pernyataan the Grand Mufti of Al-Azhar ada disini silahkan di comot yo:

Arabic Ver :
http://www.coca-colacompany.com/contact-us/mufti-statement-arabic

English Ver :
http://www.coca-colacompany.com/contact-us/mufti-statement-english

Nah, jadi sudah jelaskan. Rumor yang beredar di masyarakat itu TIDAK BENAR alias HOAX, meskipun itu menyinggung sedikit perasaan terhadap 'keyakinan' kita secara pribadi, berita itu tidak sepenuhnya akan selalu benar. Alangkah baiknya, kita bertanya, atau paling tidak mencari tahu kepada orang yang lebih memahami,sebelum percaya kepada berita-berita yang menyebar di masyarakat.

Karena ini bukan rahasia lagi, jika perusahaan yang mengeluarkan produk-produk ke pasaran (terlebih produk pangan), akan diterpa rumor yang bombastis tetapi pada kenyataannya berita yang tersebut itu berisi berita yang 'konyol' dan 'mengada-ngada' dan mungkin saja mengalami 'cucoklogi'.

Saya, berharap agar kita semua bisa belajar serta mengambil hikmah dari setiap kejadian yang ad. Agar kedepannya kita sudah lebih 'Bisa' menentukan sikap terhadap rumor serta berita seperti ini apalagi mungkin berita tersebut 'TIDAK BENAR' adanya. Apalagi masalah seperti ini sangat sensitif di tengah keberagaman Etnis dan Agama di Indonesia.


So Case Closed!!!